Langsung ke konten utama

Kami merahkan GBK hari ini!





"Football is like life ~ it requires perseverance, self-denial. hard work, sacrifice, dedication, and respect for authority"








10.00 pagi, sabtu, 23 Maret 2013...
Mau nonton timnas tapi galau. Belom pernah dalam sejarah eksistensi gue selama 21 tahun hidup di Indonesia, galau nonton timnas. ga ada ceritanya...
Kalau ada kesempatan buat nonton di Gelora Bung Karno, pertandingan penting, dan gue lagi bisa. pasti gue nonton. Inshaa Allah :)
Tapi hari ini, gue galau...

Ada banyak alasan yang buat gue galau dan ga mau nonton Timnas hari ini; dualisme kepimpinan PSSI, dualisme kompetisi, banyaknya mafia dalam tubuh PSSI, pemecatan aneh Nil Maizar dan Blanco, politics war dari demokrat dan golkar dalam tubuh PSSI dan percayalah... Saya bisa menyebutkan puluhan alasan lain kepada anda untuk tidak menonton Timnas hari ini.

Tapi saya punya satu alasan untuk menonton Timnas hari ini:


"Ini tim nasional gue!!"



"Yes, I'm a die hard fans"







Setelah menghubungi beberapa teman, bikin janji ketemuan on the spot, langsung cao ke GBK. Dari depok naik KRL sampe stasiun Sudirman, trus ganti kopaja sampe Senayan. Paling suka momen-momen ini nih, momen perjalanan nonton timnas di GBK. Kereta dan kopaja penuh sama suporter timnas yang pake baju merah atau putih. Pas di jalan-jalan sudirman, ngeliat banyak eksekutif muda yang masih pake baju kerja tapi bawa baju timnas atau slayer timnas di jalan-jalan. Bahagia adalah menyadari bahwa disini, di stadion ini, kami tidak terkotak-kotakan oleh apapun :)

For me, seeing other fans who wear the same shirt is like brofist without fist touch.







Sampe GBK, pas jam 4. H-3 jam sebelum kick-off. Hap-hap cari tiket. Jelas dateng jam segini nonton di GBK jangan pernah berpikir bakal dapet tiket di loket, pasti abis!! Bahkan karena selalu beli tiket di calo, gue ga pernah tau sampe sekarang posisi loket tiket di GBK itu disebelah mana -_- Harus beli di calo, biasanya kalo ga terlalu rame mereka jual ambil untung 25 ribu-50 ribu per tiket untuk semua kelas. Masalah yang ga pernah bisa diselesein sama PSSI. Tuh kan nambah alasan buat ga nonton timnas di GBK :p 




Kategori I, 200 ribu. Tiket paling mahal yang pernah gue beli di GBK




Karena nungguin temen yang ga kunjung dateng, dan ga punya duit buat nalangin tiket. akhirnya terpaksa beli tiket yang paling mahal, 200 ribu, dijual 225 ribu sama calo -__- IMHO, nonton di GBK itu paling seru nonton di tribun, tiket paling murah ini. harganya biasanya 50 ribu. posisi paling atas. paling ga enak itu biasanya kategori II, posisi di belakang gawang, harganya biasanya 100 ribu. 

Tiket sudah ditangan, let's support our team!!



 ~Garuda di dadaku, garuda kebanggaanku... Aku yakin, hari ini, pasti menang~






Suasana stadion GBK sebelum pertandingan dimulai





Quotes di atas itu gue ambil dari chant yang mungkin paling terkenal seantero Indonesia dan gue paling suka :) Tau kenapa gue suka banget? karena liriknya ga bakal pernah ganti mau lawan siapa juga, mau lawan Brazil atau Inggris sekalipun, ga akan berubah jadi "kami ga yakin-yakin banget hari ini pasti menang" atau "kami yakin pasti seri", liriknya cuma satu dan tetep "kami yakin hari ini pasti menang". Alhamdulillah, walau lawan Arab Saudi, tim yang ada di posisi 100 fifa dan pernah masuk piala dunia, lirik chant ini masih ga berubah :D

Ada satu momen yang paling gue tunggu-tunggu kalau nonton timnas. momen menyanyikan lagu kebangsaan :) Ini momen paling membanggakan sekaligus paling memalukan menurut gue. Memalukan adalah, berkali-kali gue nonton timnas di GBK, ga pernah sekali aja suporter kita bisa menghargai lagu kebangsaan tim lawan. Dan setiap kali gue nonton pun harapan gue tetep sama, semoga hari ini kita bisa berubah jadi lebih respect terhadap lagu kebangsaan lawan. Ternyata gue salah, hari ini masih tetap sama. Penonton berubah menjadi riuh ketika lagu tim lawan berkumandang, sebagian yang lain berteriak-teriak menyuruh suporter timnas untuk duduk. Saya pun tidak luput dari teriakan untuk disuruh duduk, tapi saya tidak bergeming. Perilaku yang baik itu lebih baik dari 1000 kata-kata, saya tidak membalas caci-maki hari itu. Saya berharap mereka tercerahkan.

Mereka yang menghujat tim lawan secara berlebihan itu cuma mereka yang belum pernah jadi away fans!

Berikutnya, tentu momen yang paling saya tunggu, lagu kebangsaan Indonesia Raya. Rasanya saya seperti bernyanyi dengan suara paling keras yang bisa saya berikan. Bersama ribuan penonton yang lain, kami berusaha mengirimkan semangat dan kekuatan untuk para pemain timnas yang akan bertanding hari ini. Haru campur bangga, semangat kawan-kawan di lapangan!






~Football is incredible game, Sometimes it's so incredible, it's unbelievable"



 
we're red army!!


Priiiiiiiiitttt, kick off babak pertama dimulai. Ga sampe 5 menit, Boaz cetak gol ke gawang Arab. Teriakan gol membahana. Saking bahagianya saya berteriak-teriak dan melompat kegirangan tanpa ampun, berpelukan dengan teman-teman saya, bro-fist dan tos antar rekan suporter bertebaran di stadion pada saat itu. Terompet dan genderang berbunyi. "Kami menang hari ini", itu yang ada dipikiran saya saat itu dan juga ribuan suporter lainnya. Sang kapten, Boaz Salosa yang mencetak gol hari itu, berlari ke arah tribun kami untuk merayakan golnya. Suasana "pecah" yang dari tadi muncul malah semakin menjadi-jadi. Riuh dan pecah, sorak sorai kami getarkan GBK hari ini.






Sayang, dewi fortuna sepertinya masih tidak bersama kami hari ini. Indonesia kalah 2-1. Yup menyalahkan dewi fortuna sepertinya cukup bijak, saya bisa menceritakan banyak alasan kenapa timnas gagal menang hari ini, seperti kurangnya uji coba, pelatih yang bergonta-ganti sangat cepat, suasana internal kurang kondusif, pemilihan komposisi pemain yang diskriminatif dan puluhan lainnya. Tapi percayalah, hal yang sama pasti akan muncul lagi di pertandingan berikutnya, karena itu saya memilih melemparkan beban ini kepada dewi fortuna, Maafkan saya dewi :(

Tapi percayalah, hari ini, besok maupun 20 tahun lagi. Selama saya masih makan dan minum di negri ini, saya akan tetap menjadi suporter timnas garis depan. Karena melihat tim nasional saya bertanding selalu membuat saya bahagia :)






"Sebelum saya mati, saya ingin sekali melihat Indonesia di piala dunia. Semoga..."





Komentar

  1. ane malah dapat harga 200 rb pas (pembelian jam 6 sore). alhamdulillah :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman tes kerja. Nestle, Kraft, Bank Commonwealth, Coca-cola Amatil dan LINE

It's been a while since my last post in this blog... Padahal banyak banget tulisan yang masih di draft dan belom rampung, seperti "US Government Shutdown" (Sampe shutdwon nya kelar tulisannya belom kelar juga T.T), "Perang dan kerajaan bernama Lockheed Martin", "Arsenal dan mimpi bersama Ozil" (bentar lagi udah mau tengah musim malah belom selesai...) dan tulisan-tulisan lainnya yang masih tersimpan rapi di dalam draft. Sibuk mencari dan tes-tes kerja sih, maklum fresh graduate :D FYI, hampir di semua perusahaan gue apply nya yang bagian MT atau Management Trainee. MT itu strata tertinggi dalam jalur penerimaan perusahaan, karena emang disiapin buat jadi future leader. diaharapkan dalam waktu 3-7 tahun udah bisa jadi manager. MT pasti jelas dapat banyak privilege yang ga didapet sama karyawan biasa, seperti karir yang lebih cepet, tutor langsung ke board of director dll. Tapi ya karena posisi ini bergengsi, jadi siap-siap untuk bersaing sama lulusa

Kenapa Trump menang hari ini dan akan menang besok dan seterusnya (Part 1)

Akhir-akhir ini sering dapet pertanyaan, "Ndi, kenapa sih Trump bisa menang? kok bisa orang rasis dan kasar kayak Trump bisa menang di Amerika? Kenapa orang Amerika bego-bego ya?" Karena itulah tulisan ini dibuat, jadi kalau ada yang nanya lagi, gue akan kasih link nya aja. First, orang Amerika ga bego, mereka salah satu negara tercerdas di dunia, so Trump win for a reason. Second, sejarah nya panjang, kita akan balik lagi sampai ke awal kemenangan Obama 2008 - Arab Spring 2010 - Kebangkitan ISIS - Brexit 2016 dan Trump 2017 Saya mencoba menyatukan potongan puzzle ini hingga jadi suatu cerita yang utuh dengan pengetahuan politik ala-ala. "Connecting the dots" kalo kata Steve Jobs Obama - Kemenangan dunia liberal Untuk mensimplifikasi masalah, ada dua kekuatan politik yang sangat kuat dan berpengaruh di dunia. Konsevatif & Liberal, kalau di Amerika diwakili oleh persaingan partai Republik dan Demokrat. Dua kubu ini punya weighted point yang berb

Anatomi teroris di Indonesia

"Turut berduka untuk semua korban teroris hari ini, karena mereka yang hilang, tak mungkin tergantikan" Oke, tiba-tiba JAD dapet panggung dan semua orang langsung bertanya-tanya, JAD siapa sih? kok pola terorisme sepertinya berubah ya? Emang ISIS ada di Indonesia? ISIS buka cabang kayak ayam geprek apa gimana? Gue sesungguhnya cuma pengamat saja, gue coba men-summarize sedikit anatomi teroris di Indonesia yang paling latest Pemain: Jamaah Islamiyah (JI) - lulusan Afghanistan Jamaah Ansarut Daulah (JAD) - lulusan Syria JI ini pemain lama, dulu sempet gede di Indonesia era 2000an. Serangan iconic paling besar waktu bom Bali, bom bali 1 dan bom bali 2, JW marriot.  JAD ini new comers, dibentuk banyak lulusan ISIS yang balik kampung ke Indonesia, yes banyak anggotanya yang lulusan Syria. Prison riot di rutan mako brimob, bom gereja di surabaya ini dua2nya confirm aksi JAD Kiblat: JI: Al-Qaeda JAD: ISIS JI bisa dibilang masih ada jaringan st