Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Inspiration

Nico Robin, Ohara dan sejarah 100 tahun yang hilang

"The past is a knowledge" Professor Clover, Ohara chief of library  Nico Robin Apa yang kira-kira akan anda lakukan ketika anda mengetahui bahwa pemerintah dunia mencoba menutupi sejarah 100 tahun yang hilang (Void Century) pada 800 tahun yang lalu dan pemerintah dunia menawarkan imbalan untuk setiap kepala yang mencoba mencari tahu tentang segala hal yang terjadi pada rentang waktu tersebut? Mencari tahu dengan sekuat tenaga demi memuaskan dahaga atas rasa penasaran anda atas nama sejarah dan ilmu pengetahuan dengan menanggung segala resiko yang mungkin terjadi? atau mundur teratur sambil berujar "ah itu kan hanya masa lalu, tahu pun toh sekarang sudah tidak berguna, hanya sebuah cerita indah atau tragedi pahit untuk dikenang?" Pikir baik-baik dimana posisi anda saat ini. jika jawaban anda adalah pilihan dua, tenang anda tidak sendiri. Saya yang dulu pun seperti itu. Biasanya dalam setiap tulisan saya, saya selalu menyelipkan pes...

Kami merahkan GBK hari ini!

"Football is like life ~ it requires perseverance, self-denial. hard work, sacrifice, dedication, and respect for authority" 10.00 pagi, sabtu, 23 Maret 2013... Mau nonton timnas tapi galau. Belom pernah dalam sejarah eksistensi gue selama 21 tahun hidup di Indonesia, galau nonton timnas. ga ada ceritanya... Kalau ada kesempatan buat nonton di Gelora Bung Karno, pertandingan penting, dan gue lagi bisa. pasti gue nonton. Inshaa Allah :) Tapi hari ini, gue galau... Ada banyak alasan yang buat gue galau dan ga mau nonton Timnas hari ini; dualisme kepimpinan PSSI, dualisme kompetisi, banyaknya mafia dalam tubuh PSSI, pemecatan aneh Nil Maizar dan Blanco, politics war dari demokrat dan golkar dalam tubuh PSSI dan percayalah... Saya bisa menyebutkan puluhan alasan lain kepada anda untuk tidak menonton Timnas hari ini. Tapi saya punya satu alasan untuk menonton Timnas hari ini: "Ini tim nasional gue!!" "Yes, I...

Skepticism kill you slowly: JKT48 theatre

"Don't judge the book by it's cover, never" Ada lima orang laki-laki, bertampang sangar, dua berambut gondrong sepunggung, celana belel dan salah satu memakai rompi jins khas anak-anak mapala... Mereka adalah orang-orang yang duduk disamping gue persis ketika menonton teater JKT48 pertama kali di FX sudirman.  Kalo gue lagi sendirian di jalan terus papasan ama orang-orang ini di malam hari, jelas gue bakal balik kanan maju jalan lari sprint... Duduk paling depan, ada seorang bapak-bapak berambut putih, gue taksir umurnya seperti ayah gue, sekitar 50 tahun dan sambil menunggu teater dimulai ia membaca beberapa berkas pekerjaan yang ditumpuk di pahanya. Sepertinya ada darah Jepang, tipe bapak baik-baik banget mukanya. Karismatik dan berwibawa, mungkin dua kata ini paling tepat buat menggambarkan bapak yang beruntung duduk di kursi paling depan hari ini. Dibelakang gue tiga baris kursi, ada tiga mbak-mbak yang sepertinya habis pulang dari k...

Aaron Swartz and his bullet proof idea

“Behind this mask there is more than just flesh. Beneath this mask there is an idea... and ideas are bulletproof.” V for Vendetta http://www.heavy.com/news/2013/01/aaron-swartz-family-prosecutorial-overreach/ Coba lihat senyum pemuda diatas, apa terlintas kata tulus di benak anda? Pemuda berumur 26 tahun itu mati gantung diri pada 11 januari lalu di Apartemennya di Brooklyn, New York. Pernahkah anda mendengar nama Aaron Swartz sebelumnya? Jika belum, anda tidak perlu khawatir dicap berwawasan rendah. Mungkin tidak lebih dari sepersepuluh dari 240 juta penduduk Indonesia yang sudah mendengar kisahnya. Saya sendiri baru beberapa bulan yang lalu mendengar namanya dan hari ini saya memutuskan... Yah, untuk menulis kisahnya. That's all what I can do for you, Aaron... Mungkin pemerintah Amerika lupa, ketulusan memiliki kemampuan hebat untuk menggerakkan. Upacara pemakamannya di Central Avenue Synagogue di Highland Park, Chicago  ternyata hanya mampu mengubur...