Langsung ke konten utama

Nico Robin, Ohara dan sejarah 100 tahun yang hilang







"The past is a knowledge" Professor Clover, Ohara chief of library





 Nico Robin



Apa yang kira-kira akan anda lakukan ketika anda mengetahui bahwa pemerintah dunia mencoba menutupi sejarah 100 tahun yang hilang (Void Century) pada 800 tahun yang lalu dan pemerintah dunia menawarkan imbalan untuk setiap kepala yang mencoba mencari tahu tentang segala hal yang terjadi pada rentang waktu tersebut?

Mencari tahu dengan sekuat tenaga demi memuaskan dahaga atas rasa penasaran anda atas nama sejarah dan ilmu pengetahuan dengan menanggung segala resiko yang mungkin terjadi? atau mundur teratur sambil berujar "ah itu kan hanya masa lalu, tahu pun toh sekarang sudah tidak berguna, hanya sebuah cerita indah atau tragedi pahit untuk dikenang?"

Pikir baik-baik dimana posisi anda saat ini. jika jawaban anda adalah pilihan dua, tenang anda tidak sendiri. Saya yang dulu pun seperti itu. Biasanya dalam setiap tulisan saya, saya selalu menyelipkan pesan moral yang bisa diambil. Tapi kali ini saya membiarkan anda untuk menyimpulkan sendiri konklusinya, karena sejarah tidak pernah memihak...






"The past belongs to all of man. Nobody has the right to try and stop the desire to know the untold history. Whatever the past may be, as long as it's history crafted by the hands of mankind, we have the responsibility to accept it all. If one is able to understand this without fear, countermeasures will be possible whatever happens." Professor Clover







Sama seperti hampir semua anggota Straw Hats yang lain, Nico Robin memiliki masa kecil yang sangat menyedihkan, yang paling menyedihkan mungkin. Masa kecil Nico Robin dihabiskan di Ohara, sebuah pulau yang menjadi pusat dari penelitian sejarah dan memiliki perpustakaan terbesar di dunia, pohon pengetahuan perpusatakaan Ohara dan laboratorium arkeologi.. Di umur 2 tahun, Nico Robin ditinggal oleh ibunya, Olivia, seorang arkeolog berbakat, yang memutuskan berlayar untuk mencari ponelegyph (semacam prasasti tersembunyi) yang terletak di seluruh dunia untuk menguak sejarah yang hilang (Void Century). 

Nico Robin kemudian tinggal bersama keluarga dari adik ibunya. Sehari-hari, Robin menghabiskan waktunya untuk membaca buku di perpustakaan (cita-cita Robin adalah menjadi arkeolog agar bisa segera bertemu ibunya) dan mengerjakan pekerjaan rumah (sebagai pembantu). Robin tidak pernah memiliki teman, hal ini karena Robin pernah memakan buah iblis Hana-hana no mi (bunga), sehingga Robin mampu menumbuhkan setiap bagian tubuhnya kemanapun yang dia inginkan selama masih bisa terjangkau oleh matanya. Robin seringkali diganggu oleh anak-anak kecil disekitarnya, dari mulai diejek monster dan anak setan, hingga dilemparin batu. Kekuatan berubah menjadi kutukan, semata-mata karena ketidak-tahuan.
"Aku tidak punya orang tua, sebenernya aku punya ibu. Tapi dia pergi ke laut sejak aku kecil, jadi aku tidak pernah mengingat wajahnya. Aku menyukai hal-hal yang berbau arkeologi, tapi mereka tidak pernah mengizinkanku ikut penelitian. Dan anak-anak di kota selalu mengataiku monster, jadi aku tidak pernah bermain bersama mereka" Nico Robin

Di umur 8 tahun, Robin berhasil mendapat gelar sarjana arkeologi, sarjana termuda yang pernah ada, dan mungkin yang paling jenius dan brilian. Professor Clover dengan bangga menyerahkan gelar tersebut kepada Robin dengan harapan agar gadis ini mampu menjadi seorang sarjana yang baik dan menempuh jalan yang mainstream, semata-mata untuk keamanan dirinya. Sayang, Robin ternyata sudah sejak jauh-jauh hari menetapkan dirinya pada pilihan yang pertama, sama seperti Professor Clover dan para arkeolog lainnya di Ohara, yakni mempelajari sejarah yang hilang, bahkan di umur yang masih sangat muda Robin sudah mampu membaca poneglyph (kemampuan yang sangat langka). Hati professor clover hancur, karena dia tahu apa yang akan menghadang gadis ini di depan sana...




"They call me the demon child" Nico Robin








Bagi pemerintah dunia, sekelompok arkeolog dengan buku-buku sebagai senjatanya jauh lebih menakutkan daripada monster dari neraka sekalipun. Singkat cerita, pemerintah dunia berhasil menangkap kapal yang dinaiki oleh para arkeolog dengan ibu Robin, Olivia didalamnya. Setelah menepuh perjalanan selama 6 tahun, kapal arkeolog ini berakhir dengan tragis, 33 orang dibunuh ditempat dan Olivia ditangkap. Berdasarkan hasil penyelidikan, didapatkan temuan bahwa para arkeolog ini berasal dari Ohara. Olivia pun sebenarnya akan segera dieksekusi di depan umum, sebagai simbol ancaman dari pemerintah dunia kepada siapa saja yang berani mencoba untuk mempelajari sejarah yang hilang. Tapi Olivia malah diselamatkan oleh Haguar D. Sauro, wakil laksamana angkatan laut yang menangkapnya. Sauro mempertanyakan sisi keadilan dalam dirinya, kenapa pemerintah justru menghabisi para arkeolog dan bukannya membantu penelitian mereka? Sauro memutuskan untuk mengikuti kata hatinya, membebaskan Olivia dan menjadi disertir angkatan laut.

Pemerintah dunia kemudian mengirimkan CP9 (tim intelijen) untuk menangkap seluruh arkeolog yang tinggal di Pulau Ohara dan mengeksekusi Professor Clover. Tanpa perlawanan, seluruh arkeolog dibawa ke lapangan di tengah pulau untuk dieksekusi, tapi sebelum itu professor clover memohon untuk dapat disambungkan telepon kepada Gorosei (Sekelompok orang tua yang memimpin pemerintah dunia), dan kata-kata terakhir dari Profesor Clover tersebut justru membuat eksekusi tidak hanya untuk para arkeolog, tapi juga seluruh pulau.


"900 tahun yang lalu, tercatat sebuah kerajaan besar berdiri, dan mereka menggunakan pesan yang dipahat pada poneglyph untuk menyampaikan sejarah pada dunia.  Bila dugaan kita benar bahwa mereka telah dibinasakan oleh musuh, itu berarti musuh tersebut masih tersisa saat itu. Dan secara kebetulan, 800 tahun yang lalu, saat era 100 tahun yang hilang dimulai, adalah saat berdirinya pemerintah dunia... Dan nama kerajaan itu adalah...". Professor Clover

DOORR... sebuah tembakan tepat mengenai dada profesor Clover. "Ohara sudah terlalu banyak tahu" Gorosei. Kemudian pemerintah dunia memutuskan untuk melakukan operasi "Buster Call" atau operasi bumi hangus. Menghabisi semua sarjana dan penduduk di pulau Ohara tanpa sisa, agar pengetahuan tentang Void Century tidak menyebar keluar. Dihajar tembakan meriam dari puluhan kapal perang, para arkeolog ini tanpa gentar berlari menuju pohon perpustakaan Ohara. Untuk menyelamatkan buku, iya buku, bukan nyawa maupun harta, tapi buku, karena sejarah harus disampaikan dan terus berlari ke masa depan, agar manusia di masa depan tidak mengulangi kesalahan yang sama...










"Pulau ini tidak akan bisa bertahan lagi!!! Semuanya akan terbakar habis, selamatkan buku-buku itu!! kita harus menyampaikan sejarah!! Lemparkan saja ke danau lewat jendela, itu lebih baik daripada membiarkannya terbakar. Keluarkan buku-buku itu ssebanyak mungkin, walau hanya satu buku, walau hanya satu kalimat!! Selamatkan kata-kata yang berasal dari nenek moyang kita, agar kelak mencapai masa depan!!" Professor Clover





"Be proud, Robin!! Yer mom is honorable!! Ohara is honorable!! Pass on da history of dis island sumday, Robin!! Ohara fought the world!!" Haguar D. Sauro






Di tengah kekacauan yang terjadi, Robin berlari dan memeluk Olivia, ibunya yang selama ini berpisah selama 6 tahun. Tapi sayangnya, pertemuan tersebut menjadi pertemuan pertama dan terakhir bagi mereka...


"Robin, bila kau benar seorang sarjana dari Ohara. Pasti kau tahu bahwa sejarah adalah harta manusia yang akan menunjukkan jalan ke masa depan. Tapi bila kau tidak meneruskannya kepada generasi berikut, sejarah itu akan lenyap. Ohara bukan bermakud memanfaatkan sejarah, melainkan hanya ingin melindungi suara dari masa lalu... Walau penelitian kami akan berakhir sampai disini, walau Ohara harus hancur... Kami tidak akan menyerah!! demi mempertahankan masa depan yang akan kalian tinggali kelak...". Olivia

Olivia meminta tolong Sauro untuk membawa Robin menuju kapal evakuasi, sementara dirinya berbalik arah menuju perpustakaan Ohara untuk menyelamatkan buku-buku dan hasil penelitian mereka semampunya. Sayang nasib buruk ternyata juga menimpa Sauro. Ditengah perjalan, Sauro bertemu mantan atasannya Admiral Aokiji. Ditengah perdebatan tentang versi keadilan antara versi mereka masing-masing, mereka menghadapi kenyataan bahwa kapal evakuasi penduduk Ohara ditembak meriam hingga hancur oleh Admiral Sakazuki. Pertarungan tidak seimbang terjadi, Sauro dengan cepat mampu di "bekukan" oleh Aokiji. Tapi kata-kata terakhir dari sahabat raksasa ini mampu menjadi penguat bagi Robin untuk terus hidup...


"Robin, larilah secepat mungkin!! Kau tidak mungkin bertahan di pulau ini, ambil rakitku dan pergilah ke laut!! Dengar baik-baik Robin... mungkin sekarang kau memang sendirian... Laut sangat luas, kelak kau pasti akan bertemu teman yang akan melindungimu... TIDAK ADA SEORANGPUN DI DUNIA INI YANG DILAHIRKAN BENAR-BENAR SENDIRIAN!!!  Lari Robin, dan jangan menoleh kebelakang. Bukankah sudah kuajarkan? saat sedih, kau harus tertawa. Dereshishishishi... Pergi dan temui temanmu Robin!! Dan hiduplah bersama mereka...". Haguar D. Sauro

Dan setelah kejadian itu, pergilah Robin ke laut seorang diri, menjadi satu-satunya penduduk Ohara yang selamat. Sebagai seorang anak berumur 8 tahun yang pergi ke laut seorang diri dengan 79 juta berry sebagai harga untuk kepalanya yang ditetapkan oleh pemerintah dunia, tentu tidaklah mudah untuk menjalani hidup. Berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain, tidak punya makanan dan atap untuk tidur, ditolong oleh seorang nenek tua lalu dikhiniati karena dijual ke pemerintah dunia, bergabung dengan bajak laut pun ternyata juga dikhianati. Walaupun berat, Robin terus bertahan menjalani hidup seorang diri, pantang menyerah demi perjuangan Ohara melawan dunia...












"I want to live, take me to the sea with you" Nico Robin


Komentar

  1. Hana-hana no mi itu Buah Bunga, Hana kan artinya Bunga han..

    Nice post anw :D

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman tes kerja. Nestle, Kraft, Bank Commonwealth, Coca-cola Amatil dan LINE

It's been a while since my last post in this blog... Padahal banyak banget tulisan yang masih di draft dan belom rampung, seperti "US Government Shutdown" (Sampe shutdwon nya kelar tulisannya belom kelar juga T.T), "Perang dan kerajaan bernama Lockheed Martin", "Arsenal dan mimpi bersama Ozil" (bentar lagi udah mau tengah musim malah belom selesai...) dan tulisan-tulisan lainnya yang masih tersimpan rapi di dalam draft. Sibuk mencari dan tes-tes kerja sih, maklum fresh graduate :D FYI, hampir di semua perusahaan gue apply nya yang bagian MT atau Management Trainee. MT itu strata tertinggi dalam jalur penerimaan perusahaan, karena emang disiapin buat jadi future leader. diaharapkan dalam waktu 3-7 tahun udah bisa jadi manager. MT pasti jelas dapat banyak privilege yang ga didapet sama karyawan biasa, seperti karir yang lebih cepet, tutor langsung ke board of director dll. Tapi ya karena posisi ini bergengsi, jadi siap-siap untuk bersaing sama lulusa

Kenapa Trump menang hari ini dan akan menang besok dan seterusnya (Part 1)

Akhir-akhir ini sering dapet pertanyaan, "Ndi, kenapa sih Trump bisa menang? kok bisa orang rasis dan kasar kayak Trump bisa menang di Amerika? Kenapa orang Amerika bego-bego ya?" Karena itulah tulisan ini dibuat, jadi kalau ada yang nanya lagi, gue akan kasih link nya aja. First, orang Amerika ga bego, mereka salah satu negara tercerdas di dunia, so Trump win for a reason. Second, sejarah nya panjang, kita akan balik lagi sampai ke awal kemenangan Obama 2008 - Arab Spring 2010 - Kebangkitan ISIS - Brexit 2016 dan Trump 2017 Saya mencoba menyatukan potongan puzzle ini hingga jadi suatu cerita yang utuh dengan pengetahuan politik ala-ala. "Connecting the dots" kalo kata Steve Jobs Obama - Kemenangan dunia liberal Untuk mensimplifikasi masalah, ada dua kekuatan politik yang sangat kuat dan berpengaruh di dunia. Konsevatif & Liberal, kalau di Amerika diwakili oleh persaingan partai Republik dan Demokrat. Dua kubu ini punya weighted point yang berb

Anatomi teroris di Indonesia

"Turut berduka untuk semua korban teroris hari ini, karena mereka yang hilang, tak mungkin tergantikan" Oke, tiba-tiba JAD dapet panggung dan semua orang langsung bertanya-tanya, JAD siapa sih? kok pola terorisme sepertinya berubah ya? Emang ISIS ada di Indonesia? ISIS buka cabang kayak ayam geprek apa gimana? Gue sesungguhnya cuma pengamat saja, gue coba men-summarize sedikit anatomi teroris di Indonesia yang paling latest Pemain: Jamaah Islamiyah (JI) - lulusan Afghanistan Jamaah Ansarut Daulah (JAD) - lulusan Syria JI ini pemain lama, dulu sempet gede di Indonesia era 2000an. Serangan iconic paling besar waktu bom Bali, bom bali 1 dan bom bali 2, JW marriot.  JAD ini new comers, dibentuk banyak lulusan ISIS yang balik kampung ke Indonesia, yes banyak anggotanya yang lulusan Syria. Prison riot di rutan mako brimob, bom gereja di surabaya ini dua2nya confirm aksi JAD Kiblat: JI: Al-Qaeda JAD: ISIS JI bisa dibilang masih ada jaringan st