Langsung ke konten utama

Hachiko, the true love story

Haaap, ditengah tumpukan jurnal skripsi + tugas kuliah yang datang silih berganti seperti air bah + kerjaan yang adaaaa aja masalahnya. gue memutuskan untuk berhenti sejenak dan menulis.
Yap sepertinya otak gue membutuhkan istirahat sejenak dari kesibukan #halah


Yap kali ini gue mau nulis tentang Hachiko, Anjing yang paling menginspirasi hidup gue selama ini. Dan guru yang mengajarkan gue tentang arti penting dari komitmen dan kesetiaan :)

Cerita ini bermula dari suatu hari gue dapet cerita kalo temen gue abis nangis habis nonton film tentang anjing yang judulnya hachiko. *identitas pelaku dirahasiakan*
Menyadari diri gue adalah "keran air berjalan" kalo nonton film drama sedih, apalagi tentang hewan-hewan imut. gue memutuskan nonton sendirian di kosan...
Hasilnya... T__T

Simply together, forever and ever...



Hachiko adalah anjing dari akita, yang tanpa sengaja bertemu dengan profesor Ueno, guru besar ilmu pertanian Universitas Tokyo, yang kemudian memutuskan untuk mengadopsi hachiko.
Hachiko setiap hari mengantarkan sang profesor untuk berangkat kerja naik kereta, kembali ke rumah, lalu akan menjemput profesor Ueno setiap jam 3 sore tepat di depan stasiun shibuya. begitu seterusnya hingga bertahun-tahun, rutinitas yang menjadi lambang setia dari anjing akita milik prof Ueno ini.

Hingga suatu hari, Prof Ueno terkena penyakit jantung dan meninggal ketika mengajar. Kemudian dikebumikan di daerah asalnya tanpa melewati kota shibuya. Dan sejak hari itu hingga 9 tahun kemudian... Hachiko masih menunggu disana :(




Hachi? Hachi? Oh, old thing! You're still waiting. That's right. If it's all right, could I wait with you for the next train? Yeah? Thanks.
  


Hachiko sempat dipelihara oleh anak dari Prof Ueno, tapi dia memutuskan untuk menjadi anjing pengembara yang memakan apa saja untuk bertahan hidup, demi datang ke stasiun shibuya untuk menunggu sahabatnya datang. Hingga akhirnya Hachiko ditemukan meninggal persis di lokasi dia menunggu sahabatnya, Prof Ueno pulang selama 9 tahun.

"Konon dia mati dengan tatapan pandangan persis ke arah stasiun. Setelah perutnya dibedah, ternyata di dalamnya ditemukan berbagai sampah seperti plastik, kayu, kerikil, tusuk sate dan lain-lainnya. Mungkin dia kelaparan sehingga memakan apa saja," ujar Andre, seorang pemandu wisata di Jepang.



"It's been a year, hasn't it? I wake up sometimes in the middle of the night and think about Parker. He was a good friend. I understand how you feel. Hachi, my friend, Parker is never coming home. But if Hachiko wants to wait, then Hachiko should wait. You want to wait for him, don't you? Have a long life, Hachi." Ken, Ueno's friend



2 tahun berselang sejak gue mengenal Hachiko melalui film, tanpa sengaja gue dapet kesempatan untuk berkunjung ke Jepang. Yang tanpa ragu, prioritas pertama gue setelah sampe di Jepang adalah bertemu dengan Hachiko :)

Pas disana Jepang lagi winter, suhu antara 0 derajat hingga minus satu. dingin banget, tapi ga mengurungkan sedikit pun niat gue untuk paling ga bisa melihat Hachiko. Dengan modal nanya-nanya dan sempet nyasar, akhirnya kita tahu kalo patung Hachiko ada persis di depan Stasiun Shibuya. Yang ternyata stasiun ini lumayan cukup rame di Jepang.

Dengan langkah sedikit terburu-buru, dari kejauhan gue ngeliat patung Hachiko persis dibawah pohon rindang di depan stasiun Shibuya yang rameeee banget orang duduk-duduk. Deg... ga terasa air mata langsung menetes. membayangkan Hachiko sendirian seorang diri menunggu disini di suhu winter yang almost minus 1 degree, Tepat di tempat patung ini berdiri, selama 9 tahun hachiko menunggu sahabatnya datang. ga peduli itu winter minus 5 derajat, atau bahkan summer 40 derajat. Hachiko tetap setia menunggu, setiap hari tanpa terlewatkan satu haripun... aah, tuhan pasti sayang sama Hachiko :(



Hai Hachiko, nice to know you. Thank's for teach me Loyalty, Courage and Friendship :)



Hachiko, teriimakasih :)






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman tes kerja. Nestle, Kraft, Bank Commonwealth, Coca-cola Amatil dan LINE

It's been a while since my last post in this blog... Padahal banyak banget tulisan yang masih di draft dan belom rampung, seperti "US Government Shutdown" (Sampe shutdwon nya kelar tulisannya belom kelar juga T.T), "Perang dan kerajaan bernama Lockheed Martin", "Arsenal dan mimpi bersama Ozil" (bentar lagi udah mau tengah musim malah belom selesai...) dan tulisan-tulisan lainnya yang masih tersimpan rapi di dalam draft. Sibuk mencari dan tes-tes kerja sih, maklum fresh graduate :D FYI, hampir di semua perusahaan gue apply nya yang bagian MT atau Management Trainee. MT itu strata tertinggi dalam jalur penerimaan perusahaan, karena emang disiapin buat jadi future leader. diaharapkan dalam waktu 3-7 tahun udah bisa jadi manager. MT pasti jelas dapat banyak privilege yang ga didapet sama karyawan biasa, seperti karir yang lebih cepet, tutor langsung ke board of director dll. Tapi ya karena posisi ini bergengsi, jadi siap-siap untuk bersaing sama lulusa

Kenapa Trump menang hari ini dan akan menang besok dan seterusnya (Part 1)

Akhir-akhir ini sering dapet pertanyaan, "Ndi, kenapa sih Trump bisa menang? kok bisa orang rasis dan kasar kayak Trump bisa menang di Amerika? Kenapa orang Amerika bego-bego ya?" Karena itulah tulisan ini dibuat, jadi kalau ada yang nanya lagi, gue akan kasih link nya aja. First, orang Amerika ga bego, mereka salah satu negara tercerdas di dunia, so Trump win for a reason. Second, sejarah nya panjang, kita akan balik lagi sampai ke awal kemenangan Obama 2008 - Arab Spring 2010 - Kebangkitan ISIS - Brexit 2016 dan Trump 2017 Saya mencoba menyatukan potongan puzzle ini hingga jadi suatu cerita yang utuh dengan pengetahuan politik ala-ala. "Connecting the dots" kalo kata Steve Jobs Obama - Kemenangan dunia liberal Untuk mensimplifikasi masalah, ada dua kekuatan politik yang sangat kuat dan berpengaruh di dunia. Konsevatif & Liberal, kalau di Amerika diwakili oleh persaingan partai Republik dan Demokrat. Dua kubu ini punya weighted point yang berb

Anatomi teroris di Indonesia

"Turut berduka untuk semua korban teroris hari ini, karena mereka yang hilang, tak mungkin tergantikan" Oke, tiba-tiba JAD dapet panggung dan semua orang langsung bertanya-tanya, JAD siapa sih? kok pola terorisme sepertinya berubah ya? Emang ISIS ada di Indonesia? ISIS buka cabang kayak ayam geprek apa gimana? Gue sesungguhnya cuma pengamat saja, gue coba men-summarize sedikit anatomi teroris di Indonesia yang paling latest Pemain: Jamaah Islamiyah (JI) - lulusan Afghanistan Jamaah Ansarut Daulah (JAD) - lulusan Syria JI ini pemain lama, dulu sempet gede di Indonesia era 2000an. Serangan iconic paling besar waktu bom Bali, bom bali 1 dan bom bali 2, JW marriot.  JAD ini new comers, dibentuk banyak lulusan ISIS yang balik kampung ke Indonesia, yes banyak anggotanya yang lulusan Syria. Prison riot di rutan mako brimob, bom gereja di surabaya ini dua2nya confirm aksi JAD Kiblat: JI: Al-Qaeda JAD: ISIS JI bisa dibilang masih ada jaringan st