Langsung ke konten utama

Wealth management 101, introduction for newbie





"Investing is an art, because it's a combination of analysis, experience and feeling"





Akhirnya nulis lagi... di tengah simpang siurnya kondisi perekonomian Indonesia dalam beberapa bulan terakhir, saya mendadak jadi financial advisor :D
Di satu sisi pada krisis kecil saat ini saya mendapatkan kenyataan bahwa ternyata sangat banyak sekali, bahkan hampir 90% remaja berusia produktif yang tidak tahu harus berinvestasi dimana. Bisa dibilang dari 1-10 tingkat pengetahuan tentang wealth management, kebanyakan baru sekitar diangka 2-3 saja.
Di sisi lain, krisis kecil ini juga bawa berkah, sekarang mulai banyak kan yang pengen tau tentang investasi? :)

"Penting untuk disadari bahwa wealth management sama pentingnya dengan wealth gain. Jangan sampai kita capek-capek berkerja saat ini di waktu muda, dan 20-30 tahun kemudian kita mulai menyadari bahwa hasil kerja kita sewaktu muda tidak menghasilkan apa-apa"


Wealth Management
Oke sekarang kita mulai dulu dari yang paling dasar, apa sih wealth management itu? wealth management atau manajemen kekayaan simpelnya adalah bagaimana kita mengelola harta atau aset yang kita miliki saat ini, untuk tujuan yang ingin dicapai di masa depan. Tujuannya sendiri sih bisa macem-macem, apakah cuma untuk lindung nilai dari inflasi, atau tujuan optimis seperti peningkatan nilai dimasa yang akan datang. Buat saya sendiri, wealth management ini saya bagi dua dalam bahasan besar, yakni investasi dan asuransi.

Investasi jelas untuk pertambahan nilai, at least seminimal-minimalnya ga kalah dari inflasi. Jadi kalo duit kita cuma didiemin aja di Bank, emang sih kita bakal dapet bunga 3-4%, tapi inflasi sendiri bisa 6-8%. Artinya setiap tahun nilai duit kita berkurang 3-5%. nyebelin kan? dah capek-capek nyari duit, gara-gara ga bisa kelola, eh malah berkurang dikit demi sedikit. Yang berkurang itu nilai riil loh ya bukan nilai nominal :D


"Infaltion is taxation without legislation" Milton Friedman

Biasanya investasi itu punya tujuan yang sifatnya long-term, misal 10-15 tahun. buat saya sendiri 5 tahun juga udah long-term kok, silahkan tentukan standar anda sendiri. Tapi dibawah 5 tahun biasanya sudah termasuk trading dan bukan investasi. Trading lebih ke mendapatkan capital gain (keuntungan jangka pendek), sedangkan investasi untuk mengamankan aset. 

Sedangkan kalo asuransi itu gunanya untuk proteksi. Misal asuransi jiwa, jadi kalo kita mati, nanti istri atau anak kita akan mendapat santunan yang kira-kira bisa digunakan untuk melanjutkan hidup. Ada juga asuransi lain seperti kecelakaan, pendidikan dll. Beberapa hal penting yang perlu anda tau tentang asuransi:

1. Besaran nilai pertanggungan yang kita dapat berkorelasi positif dengan premi yang akan kita keluarkan tiap bulan. Misal, saya pengen kalo kecelakaan saya dapat rawat di RS pondok indah kelas Presidential Suite yang biaya per malamnya mungkin 10 juta. Nah premi atau bayaran yang kita keluarkan setiap bulannya jelas akan lebih tinggi daripada kalau kita rela-rela aja dikandangin di RSUD dengan kamar kelas 2 yang biayanya 500 ribu semalam, yang perawatnya judes -__-

2. asuransi konvensional itu kalo putus premi ditengah jalan, jadi langsung hangus. Misal kita asuransi 10 tahun, di tahun kedelapan likuiditas kita macet dan ga bisa bayar. Hangus deh semua uang yang kita bayar dari tahun 1-8. Rugi? jelas, makanya pastiin dulu berapa kita sanggup bayar sebelum ikut asuransi.

3. Sekarang lagi nge-trend asuransi dengan unit link, salah satunya sih AXA mandiri. Saran saya, JANGAN AMBIL!! Prinsipnya, jangan pernah ambil asuransi dan investasi dalam satu wadah seperti unit link ini. Hal ini nanti akan saya jelasin lebih detail di tulisan saya berikutnya tentang asuransi   

Oke sekarang kita udah tau apa itu investasi dan asuransi. Nah sekarang, berapa sih duit yang perlu kita alokasiin buat ini? ga ada aturan pastinya harus berapa persen asuransi dari pendapatan per bulan, atau investasi dari pendapatan per bulan. atur-atur sendiri aja berdasarkan preferensi anda, tapi jangan sampai kebalik-balik, untuk urutan ini ga bisa dibongkar pasang lagi, disusun berdasarkan urutan prioritas setelah pengeluaran sehari-hari:
1. Cadangan duit cash untuk keperluan mendadak
2. Asuransi
3. Investasi









Investasi


Oke sekarang kita masuk ke fokus bahasan tulisan kali ini, investasi. Sebenernya ada beberapa jenis investasi yang bisa diambil, dari emas, deposito, obligasi, properti, reksadana, bahkan sampai mengkoleksi mainan atau vespa tua yang nilainya justru semakin bertambah seiring bertambahnya usia. Investasi yang satu tidak ada yang lebih baik dari investasi yang lain, rumus investasi simpel: High risk = High return.

Investasi itu biasanya punya karakteristik masing-masing, biasanya digambarin pake "Beta". Tapi simpelnya gini, emas itu biasanya naik kalo situasi ekonomi lagi jelek (bearish), sedangkan saham itu justru akan naik seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang bagus (bullish). Pinter-pinter kita aja untuk tetapin komposisi investasi kita, berdasar faktor eksteral (kondisi ekonomi) dan faktor internal (risk factor, tanggungan, tujuan investasi dll). 

Berikut urutan resiko dan return investasi yang saya bikin sendiri, dari yang paling kecil resikonya hingga yang paling tinggi:
1. Deposito
2. Obligasi
3. Emas
4. Reksadana
5. Saham
*Properti sengaja tidak saya masukkan kedalam urutan, karena tingkat kenaikan harga yang berbeda-beda tergantung tempat. Tapi menurut saya, risk dan return properti masih tergolong medium.

Strategi pertama, fokus pada komposisi investasi. Contoh dari saya sendiri: Ekonomi Indonesia saya perkiraan bakal tumbuh dengan baik sampe 15 tahun kedepan, dan walaupun akan ada banyak gonjang-ganjing, tapi secara makro akan tetap aman. Selain itu saya juga orang yang optimis dan risk taker, masih muda dan belum punya tanggungan. Tujuan investasi saya adalah pertambahan nilai. Jadi investasi yang saya ambil saat ini adalah reksadana saham dalam dua produk (schroder dana istimewa [30%] dan schroder 90 plus equity fund [20%]) dan saham yang saya pegang secara langsung 50%. Saya juga punya koleksi action figure onepiece dalam jumlah kecil yang harganya saya perkirakan akan menjadi dua kali lipat dalam 2 tahun kedepan (ini hobi sih, ga akan saya jual. no way!!). Nah sejauh ini, komposisi ini sangat saya banget, moderate-high risk and moderate-high return :) 

Nah misal anda orang pesimis, parno akut dan risk averse. Trus tujuan anda cuma melindungi aset dari inflasi. Sah-sah aja bikin komposisi 50% logam mulia (emas), 20% deposito, 30% obligasi. Tentu hasilnya ga akan sama dengan pilihan komposisi investasi saya ketika pasar BULLISH, harta saya akan jauh diatas harta anda dalam 15 tahun kedepan. Kalo misalnya pasar BEARISH, ekonomi Indonesia jatuh, negara kita kalah perang, dll sebagainya. Ya saya yang hancur T.T dan aset anda mungkin sedikit menurun, tapi selamat. Emang iya pasar akan bullish terus dalam 15 tahun? bahkan dalam 1 tahun aja ga mungkin. Karena itu penting untuk fokus dan strict to the plan in the longterm. Disini ga ada strategi yang jelek, semua disesuaikan dengan kondisi masing-masing :D

Atau ada juga tekhnik switching, Jadi pas SEBELUM market bullish, anda pegang reksadana saham, Trus pas market BARU MAU bearish, anda pindahin semua ke emas. Seems legit ya? hehe tapi sayangnya ini ga semudah yang anda bayangkan. Perlu kemampuan finance tingkat tinggi untuk bisa melakukan forecast trend di pasar. Jika anda seorang amatiran yang dikit-dikit capek kalo disuruh mikir tentang investasi, saya sarankan anda untuk fokus pada komposisi investasi anda saja, seperti strategi pertama. In fact, di pasar, bottom nya market bearish itu ga pernah keliatan.

Jadi jelas kan kenapa reksadana saham menawarkan return yang jauh lebih tinggi dari emas? ya itu karena risk yang dia bawa secara natural oleh reksadana saham jelas lebih tinggi dari emas. Intinya mau naik, naik banget, rugi, rugi banget. Atau naik dikit gapapa deh yang penting ntar ga rugi-rugi banget? ya terserah. Sekarang anda mau investasi apa? ya terserah juga, sesuaikan sendiri dengan karakter resiko anda dan tujuan investasi anda :D

"Jangan lupa, mau investasi apa saja itu terserah anda. Tapi investasikan waktu anda terlebih dahulu sebelum aset anda. Tidak ada yang bisa disalahkan atas kegagalan investasi anda nanti selain diri anda sendiri"
Untuk melihat berapa return saham, reksadana, emas, properti dan lain-lain. bisa coba cari di google sendiri ya, banyak kok :)


Reksadana

Oke, anggaplah sekarang anda udah netapin komposisi investasinya mau dimana aja. dan salah satunya adalah reksadana. sekarang kita masuk ke dalam fase berikutnya, 5W 1H:

1. What is reksadana?
Jadi intinya reksadana ini semacam cara gampang buat invest di pasar uang maupun saham, karena anda ga pake mikir, yang mikir ya manajer investasi anda mau dimasukin ke saham apa, berapa jumlahnya dll. Reksadana sendiri ada 4 macem, Reksadana Pasar Uang, Pendapatan Tetap, Campuran, dan Saham. Bedanya ada pada komposisinya:

Reksadana Saham (RDS).

Reksadana saham adalah reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam efek bersifat ekuitas (saham). Efek saham umumnya memberikan potensi hasil yang lebih tinggi berupa capital gain melalui pertumbuhan harga-harga saham dan deviden. Reksadana saham memberikan potensi pertumbuhan nilai investasi yang paling besar demikian juga dengan risikonnya.

Reksadana Campuran (RDC).

Reksadana campuran adalah reksadana yang melakukan investasi dalam efek ekuitas dan efek hutang yang perbandingannya tidak termasuk dalam kategori reksadana pendapatan tetap dan reksadana saham. Potensi hasil dan risiko reksadana campuran secara teoritis dapat lebih besar dari reksadana pendapatan tetap namun lebih kecil dari reksadana saham.

Reksadana Pendapatan Tetap (RDPT).

Reksadana pendapatan tetap adalah reksadana yang malakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam efek bersifat hutang. Risiko investasi yang lebih tinggi dari reksadana pasar uang membuat nilai return bagi reksadana jenis ini juga lebih tinggi tapi tetap lebih rendah daripada reksadana campuran atau saham.

Reksadana Pasar Uang (RDPU).

Reksadana pasar uang adalah reksadana yang melakukan investasi 100% pada efek pasar uang yaitu efek hutang yang berjangka kurang dari satu tahun. Reksadana pasar uang merupakan reksadana yang memiliki risiko terendah namun juga memberikan return yang terbatas.

Nah jadi keempat jenis reksadana tersebut diurutkan berdasarkan potensi keuntungan dan resiko yang bisa didapat. Kalo mau high risk-high return, ambil RDS, kalo low risk-low return, ambil RPU. simpel kan? Mau di split juga boleh, sesuain aja sama komposisi wealth management yang anda mau ambil.

2. Who is in charge with my money (reksadana)?
Di tahap ini saya akan menjelaskan secara simpel bagaimana memilih reksadana yang baik dan handal. Saya memiliki dua indikator penting yang biasa saya gunakan, performa dan historis. Historis, misal saya mau ambil produk reksadana dari schroder, saya tinggal google aja, apakah pernah ada kabar buruk atau perilaku curang dari perusahaani ini? jika tidak, sudah berapa lama perusahaan ini berdiri? minimal 5 tahun, tapi semakin lama semakin baik.

Oke next step, sekarang kita memantau performa. cara gampangnya, kita download dulu "fund factsheet" produk reksadana yang kita incar di Internet, pasti ada kok. Saya memberi contoh dengan produk reksadana yang saya gunakan saat ini, yakni fund factsheet Reksadana schroder 90 plus equity fund dan Reksadana schroder dana istimewa pada bulan agustus 2013.


Setelah itu ada beberapa indikator penting yang perlu diperhatikan:


Return






Jika dilihat dalam return 3 tahun, schroder dana istimewa memiliki performa yang lebih baik daripada schroder 90 plus equity fund dengan perbedaaan sebesar sekitar 4% saja. Return dibawah benchmark JCI dapat dimaklumi karena bursa sempat terkena bearish di pertengahan 2013. Tapi pada 5 tahun, schroder dana istimewa mampu mengalahkan benchmark JCI dengan sangat jauh.


Risk



Schroder dana istimewa

Schroder 90 plus equity fund

Oke disini kita bisa melihat bahwa schroder dana istimewa memiliki rating resiko yang lebih tinggi daripada schroder 90 plus equity fund. Tapi kedua produk reksadana ini sama-sama termasuk kedalam produk reksadana yang high risk.


Alokasi



Schroder 90 plus equity fund




Schroder Dana Istimewa

Nah sebenernya ini ga wajib kok buat melihat alokasi ke saham mana aja sih sebenarnya duit di alokasi, tapi dengan melihat ini kita bisa paham, oh ternyata saham-saham yang diambil sebagian besar saham-saham yang bluechip kok. jadi sebenarnya resikonya ga tinggi-tinggi banget. Jadi tenang kan sekarang :D


Nah apakah perlu kita download semua satu demi satu di Internet? ya itu pilihan, just for your information, ada 63 produk reksadana yang ditawarkan di Bank Mandiri. kalo emang mau ambil di Bank mandiri, anda bisa minta bantuan CS untuk mengeluarkan fund facsheet ini kok. Cara cepat yang bisa saya lakukan sih langsung saya screening aja dari yang performa return yang paling baik di segmen yang anda pilih (misal reksadana saham), trus minta dikeluarin deh fund factsheetnya. Pilih yang return nya baik, resiko nya sesuai dan historynya bagus. Saya sih biasanya gitu :)


3. Why reksadana?
Simpel, karena anda bisa invest di market tanpa perlu repot-repot baca koran terang pergerakan bursa setiap harinya, ga perlu melakukan analisis teknikal maupun fundamental untuk saham-saham. Serahin aja ke Manajer Investasi yang sudah pilih :)

4. Where I can buy Reksadana?
Langsung aja datang ke Bank terdekat, atau langsung ke manajer investasi yang anda tunjuk. Saya sih lebih suka ke bank terdekat, karena biasanya MI yang sudah terdaftar di bank-bank besar (mandiri, BNI, BCA) tentu sudah mendapat screening yang lebih advance dari pihak bank tersebut. Ga mungkin kan mereka kerjasama dengan MI abal-abal?

O ya, another advice. Kalo dateng ke bank mandiri, terus anda bilang "mbak, saya mau beli reksadana". Pasti anda habis itu akan ditawari untuk berinvestasi ke AXA mandiri untuk mengambil unit link (yang sangat-sangat tidak saya anjurkan), jadi langsung aja anda bales. "Dear mbak CS yang baik hati, saya sudah jauh-jauh datang kesini, panas, ngantri. Can we go straight to the point? saya mau beli reksadana!!". Kalo mbak-mbak CS nya masih nawarin AXA, jitak aja!!


5. When I have to buy reksadana?

Always use this advice in the market, buy on crysis, sell on euphoria. Simpelnya gini, jadi kalo market lagi jelek, di berita-berita di koran, di TV, negatif-negatifnya indonesia dah keluar, current account defisit lah, rupiah melemahlah, IHSG hancurlah. Nah justru anda beli, karena harga reksadana nya jadi murah. Begitu berita baik-baik yang keluar, pertumbuhan ekonomi tinggi lah, investor asing masuk sekian triliun, inflasi rendah. JUAL!! (jual jika sudah mencapai target waktu yang anda sudah tetapkan, kecuali anda menggunakan strategi switching)

Habis itu kalo harga masih tetep naik gimana? ya woles, itu resiko. Kalo perkiraan anda masih naik panjang yang beli lagi, kalo ga ya tunggu aja dulu sampe turun. Bursa itu volatile kok, ga akan pernah naik turus, ga akan pernah turun terus.





Nah gambar diatas ini merupakan contoh analisa tekhnikal pada IHSG per-tanggal 12 september 2013 selama satu tahun. Yang ada di gambar itu "cuma" ada 3 indikator, Commodity Chanel Index (CCI), Moving Average dan Moving Average Convergence/Divergence. Itu baru tiga loh, masih ada banyak indikator lagi yang biasanya saya pake. Ribet kan? belom lagi analisa fundamentalnya seperti current account, inflasi, proyeksi pertumbuhan ekonomi dll. 


Ada banyak cara untuk nentuin kapan harus masuk market, kapan harus keluar. Dari analisa teknikal, analisa fundamental sampai analisa dukun. Kok berat banget sepertinya? kalau orang awam gimana? saya udah ribet ngurusin kerjaan di kantor, ga mampu mikirin beginian. Hehehe, tenang saya punya strategi yang tepat untuk anda :) 


6. How to invest in reksadana?

Nah sekarang kita ngomongin strategi nih. Intinya daripada repot-repot analisa tekhnikal dan indikator, kita bisa pake dua strategi ini. Startegi yang pertama average up/down. Jadi misal nih kita nabung setiap bulannya 200 ribu, trus kita kumpulin aja. Someday kita denger indeks lagi jatuh, trus kita liat grafiknya lagi down. Dah saat itu kita inves aja, tapi jangan semua. Misalnya: 20% dulu hari ini, trus 2 minggu lagi masih turun nih, kita invest lagi 10%. Minggu depannya lagi udah naik, kita invest lagi 10%. Trus minggu depannya naik tinggi (misalnya), oh artinya market dah confirm rebound, baru kita invest semua sisanya, all in :) Kunci dari strategi ini sih main momentum, jadi disarankan harus tetep bisa baca indikator-indikator walaupun yang sederhana aja.

Strategi kedua namanya installment. Kalo di Bank Mandiri, jadi ada semacem program yang tiap bulan kita dipotong duit yang sudah ditentukan sebelumnya, untuk diinvestasi ke produk reksadana yang sudah kita pilih. Untuk yang merasa males belajar lagi, program ini cukup baik. Dan hasilnya, secara mengejutkan dalam jangka panjang ternyata tidak jauh berbeda dengan strategi yang pertama.

Nah, sekarang sudah yakin mau investasi di reksadana? dengan minimum investasi rp 200.000, anda bisa mulai investasi sekarang juga :)


"Saran terakhir dari saya adalah tetap fokus pada tujuan investasi anda. Ketika nanti ditengah jalan ternyata market bagus, jangan tergoda untuk jual. Ketika market jelek, jangan tergoda juga untuk cut loss. Fokus ke tujuan jangka panjang anda, kalo emang buat 15 tahun ya tutup mata aja 15 tahun lagi baru diambil"









Komentar

  1. Bagus mas topiknya dan saya jadi tertarik sekali :) ditunggu tulisan lainnya.. apalagi tentang asuransi n deposito :)

    BalasHapus
  2. Halo,
    Perkenalkan, Nama saya Wenny
    Saya adalah development dari ForexMart, Kami melihat website anda dan kami ingin mendiskusikan kerjasama kemitraan dengan Anda. 
    Boleh saya minta kontaknya untuk menjelaskan lebih lanjut atau anda bisa langsung menghubungi saya ke wenny@forexmart.com, terimakasih

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman tes kerja. Nestle, Kraft, Bank Commonwealth, Coca-cola Amatil dan LINE

It's been a while since my last post in this blog... Padahal banyak banget tulisan yang masih di draft dan belom rampung, seperti "US Government Shutdown" (Sampe shutdwon nya kelar tulisannya belom kelar juga T.T), "Perang dan kerajaan bernama Lockheed Martin", "Arsenal dan mimpi bersama Ozil" (bentar lagi udah mau tengah musim malah belom selesai...) dan tulisan-tulisan lainnya yang masih tersimpan rapi di dalam draft. Sibuk mencari dan tes-tes kerja sih, maklum fresh graduate :D FYI, hampir di semua perusahaan gue apply nya yang bagian MT atau Management Trainee. MT itu strata tertinggi dalam jalur penerimaan perusahaan, karena emang disiapin buat jadi future leader. diaharapkan dalam waktu 3-7 tahun udah bisa jadi manager. MT pasti jelas dapat banyak privilege yang ga didapet sama karyawan biasa, seperti karir yang lebih cepet, tutor langsung ke board of director dll. Tapi ya karena posisi ini bergengsi, jadi siap-siap untuk bersaing sama lulusa

Kenapa Trump menang hari ini dan akan menang besok dan seterusnya (Part 1)

Akhir-akhir ini sering dapet pertanyaan, "Ndi, kenapa sih Trump bisa menang? kok bisa orang rasis dan kasar kayak Trump bisa menang di Amerika? Kenapa orang Amerika bego-bego ya?" Karena itulah tulisan ini dibuat, jadi kalau ada yang nanya lagi, gue akan kasih link nya aja. First, orang Amerika ga bego, mereka salah satu negara tercerdas di dunia, so Trump win for a reason. Second, sejarah nya panjang, kita akan balik lagi sampai ke awal kemenangan Obama 2008 - Arab Spring 2010 - Kebangkitan ISIS - Brexit 2016 dan Trump 2017 Saya mencoba menyatukan potongan puzzle ini hingga jadi suatu cerita yang utuh dengan pengetahuan politik ala-ala. "Connecting the dots" kalo kata Steve Jobs Obama - Kemenangan dunia liberal Untuk mensimplifikasi masalah, ada dua kekuatan politik yang sangat kuat dan berpengaruh di dunia. Konsevatif & Liberal, kalau di Amerika diwakili oleh persaingan partai Republik dan Demokrat. Dua kubu ini punya weighted point yang berb

Anatomi teroris di Indonesia

"Turut berduka untuk semua korban teroris hari ini, karena mereka yang hilang, tak mungkin tergantikan" Oke, tiba-tiba JAD dapet panggung dan semua orang langsung bertanya-tanya, JAD siapa sih? kok pola terorisme sepertinya berubah ya? Emang ISIS ada di Indonesia? ISIS buka cabang kayak ayam geprek apa gimana? Gue sesungguhnya cuma pengamat saja, gue coba men-summarize sedikit anatomi teroris di Indonesia yang paling latest Pemain: Jamaah Islamiyah (JI) - lulusan Afghanistan Jamaah Ansarut Daulah (JAD) - lulusan Syria JI ini pemain lama, dulu sempet gede di Indonesia era 2000an. Serangan iconic paling besar waktu bom Bali, bom bali 1 dan bom bali 2, JW marriot.  JAD ini new comers, dibentuk banyak lulusan ISIS yang balik kampung ke Indonesia, yes banyak anggotanya yang lulusan Syria. Prison riot di rutan mako brimob, bom gereja di surabaya ini dua2nya confirm aksi JAD Kiblat: JI: Al-Qaeda JAD: ISIS JI bisa dibilang masih ada jaringan st